Selasa, 28 Juli 2009

Mengapa Syekh Siti Jenar dihukum mati ???

Menjawab pertanyaan Naga Tukang Tidur alias Zhuge Liang Kong Ming alias Mister Dhammaduta : Mengenai Mengapa Syekh Siti Jenar dihukum mati. Karena menjawab pertanyaan seperti itu jelas pasti menghabiskan kotak komentarku ya sudah deh bagusnya kutulis saja jadi artikel. Mudah-mudahan Manusia tukang protes eh tukang tidur ding, hik hik hik kagak protes-protes lagi. Hush.

Kalo setiap pertanyaan dia kujawab jadi artikel - lhah pasti dia tanya terus dan aku yang pasti repot. Dia tanyanya satu kalimat aku njawabnya satu artikel. Lha dia bisa tidur lagi jadi Naga Tidur lha aku yang pusing ngetik. Hik hik hik.

Menanggapi puisi berjudul Pelangi Bernyanyi : Dhammaduta bertanya gini : jika demikian adanya, bisakah anda menjelaskan mengapa kemudian syek siti jenar malah dibunuh???

DUH menjelaskan ini kalo lengkap dengan versinya masing-masing bisa jadi novel berseri . Bagi yang mungkin saja mendengar Syekh Siti Jenar saja baru sekarang atau tertarik kenalan lebih dekat yah bagus juga sih kalo ngintip ngintip dulu di Wikipedia. Entah bener entah salah minimal ada info awal. Karena yah Memang belum tentu juga Wikipedia atau info apapun itu benar. http://id.wikipedia.org/wiki/Syekh_Siti_Jenar atau nih ada juga artikel dari Mas Alang-alang Kumitir tentang Syekh Siti Jenar. : http://alangalangkumitir.wordpress.com/category/syekh-siti-jenar/


Mengapa Syekh Siti Jenar dihukum mati ?

Jawabannya buanayak, puanjang lengkap dari versi cerita masing-masing. Lengkap dengan versi sejarah menurut masing-masing pakar. Dan yang namanya sejarah itu juga tidak bebas kepentingan dan juga tidak bebas tafsir. Karena saya bukan pakar sejarah , oke deh saya sebutkan saja beberapa kemungkinan yang seingatku pernah dibahas dalam buku2 sejarah , dalam buku2 mengenai para wali dan sebagainya. Jangan Tanya bukunya apa karena yah tulisan ini bukan tulisan ilmiah sehingga aku mesti bolak-balik nyari dulu daftar pustakanya. Apalagi juga tulisan ini nggak ada honornya . He he he. Tetapi point-pointnya : ada berbagai perbedaan versi dan pendapat lengkap dengan pro kontranya, bahkan ada juga yang meragukan apakah Syekh SIti Jenar itu ada beneran sebagai manusia atau hanya mitos atau ceritaan saja. Saya sebutkan saja beberapa versi diantaranya :

Mengapa Syekh Siti Jenar dihukum mati ?? ?

Salah satu jawaban paling klasik : Karena Syekh SIti Jenar sebagai seorang ulama sebagai guru atau pengajar agama telah menyelewengkan ajaran Islam. Syekh SIti Jenar dianggap telah melanggar syariah, membuat aturan main sendiri, tata cara beribadah yang menyimpang misalnya Tidak Shalat, tidak perlu ke Mesjid dan sebagainya. Ada juga yang menganggap Syekh Situ Jenar telah menyamakan dirinya dengan Tuhan. Jadi menurut versi ini : Syekh Siti Jenar telah melanggar hukum agama, dan efeknya tentu lebih besar karena dia juga merupakan salah seorang tokoh masyarakat, dan juga guru yang memiliki pengikut. Sebelum kekacauan ini berlanjut karena sudah diperingatkan tidak mau, diusir juga tidak mau, maka Syekh Situ Jenar kemudian dihukum mati. Mitosnya karena dosanya yang besar kemudian Syekh SIti Jenar berubah jadi anjing dan sejenisnya. Mitosnya demikian.

Versi yang kedua : Kasus Syekh Siti Jenar dianggap terkait dengan perebutan hegemoni kekuasaan waktu itu. Ada penulis yang melihatnya dari sisi sisa-sisa kekuatan kerajaan Hindu versus Islam yang saat itu mulai berkembang. Jadi kerajaan Hindu mulai pudar saat itu sementara kerajaan Islam baru lahir. Syekh Situ Jenar dianggap dekat dengan Kerajaan Majapahit sedangkan Para Wali yang lain lebih dekat kepada kerajaan Demak Bintoro. Kasusnya dianggap lumayan mirip dengan kisah persaingan Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga dalam kasus Aryo Penangsang versus Hadiwijaya dan Sutawijaya dimana pada saat itu dua sunan tersebut memiliki pandangan yang berbeda dan punya tokoh masing-masing. Sunan Kudus konon adalah guru dari Aryo Penangsang sedangkan Sunan Kalijaga lebih berpihak pada Jaka Tingkir atau Hadiwijaya.

Ada juga yang berpendapat ajaran Syekh Siti Jenar itu ajaran Hindu Budha atau bukan Islam Murni , sehingga Syekh SIti Jenar berbenturan dengan para wali yang lain.

Ada juga yang melihat ini dari sisi Wali yang berasal dari Arab versus wali yang berasal dari Jawa. Karena sebagian besar diantara wali songo bukan orang Jawa. Hanya Sunan Kalijaga kalo tidak salah yang orang Jawa termasuk juga konon Syekh Siti Jenar itu orang Jawa. Maka ada persaingan di antara mereka secara halus. Ada persaingan kultural ditambah perbedaan cara pandang maka endingnya karena Syekh siti jenar minoritas diantara pendapat yang lain maka dia yang kalah.

Pihak yang menganggap Syekh Siti Jenar adalah seorang wali yang dipinggirkan , simbol sufi yang teraniaya juga punya mitos misalnya jasadnya mengeluarkan sinar, menghilang atau ada juga versi kepalanya tertawa sendiri (bagi yang versinya kepalanya dipenggal) atau ada juga versi Syekh Siti Jenar mampu membuat dirinya wafat atau moksa sehingga para wali sebenarnya belum melakukan apapun karena Syekh Siti Jenar dengan kesaktiannya melenyapkan hidupnya sendiri. Jadi menurut versi ini Syekh Siti Jenar belum sempat dihukum, tetapi sudah mengakhiri hidupnya sendiri. Keluar bau harum dan sebagainya.

Ada lagi pendapat model begini, kalo tidak salah ingat Gusdur salah seorang penganut pendapat model ini :

Secara ilmu kewalian apa yang diajarkan oleh Syekh Siti Jenar tidak salah. Tetapi yang namanya ilmu ada yang boleh diajarkan kepada orang banyak dan ada yang tidak. Kesalahan Syekh SIti Jenar adalah mengajarkan ilmu/kebijaksanan yang belum saatnya diajarkan kepada masyarakat umum sehingga malah menimbulkan kekacauan. Jadi ilustrasi kasarnya : Untuk mencapai tahapan D harus melewati A, B, C baru D, lah Syekh Siti Jenar langsung mengajarkan D pada semua orang sehingga menimbulkan kesalahpahaman serius terhadap ajaran itu sendiri. Untuk mencapai tahap hakekat dan makrifat jalan masuknya harus syariat dulu tidak bisa langsung mak bedunduk semua orang diajari dengan melompati tahap-tahapan yang harus dilalui. Para Wali tidak menolak ajaran Syekh Siti Jenar sepanjang itu diajarkan kepada manusia2 yang tepat dan terbatas, karena punya konsekuensi besar bila diajarkan secara pasaran untuk semua orang.

Selain pendapat-pendapat tersebut ada juga yang berpendapat bahwa Syekh Siti Jenar itu sendiri Cuma mitos, Cuma sejenis cerita rakyat tetapi tidak berdasar sejarah,

Ada juga yang berpendapat Syekh Siti Jenar tidak pernah dihukum oleh Wali Songo karena Syekh SIti Jenar justru Wali Kesepuluh yang ajarannya secara substansial sama dengan para wali songo. Jadi tulisan yang menyebutkan Syekh Siti Jenar dihukum oleh Walisongo dianggap tidak berdasar dan dianggap dusta.

Kalo anda tanya mengapa, demikianlah berbagai versi yang pernah ada, mungkin bahkan ada juga versi-versi yang lain.

OK, OM Dhammaduta. Sekian tulisan singkat dari saya. Karena saya jelas bukan pakar sejarah maka saya tentu tidak tahu apa sesungguhnya yang terjadi. Syekh Siti Jenar sendiri secara sejarah ada beneran atau tidak, juga biarlah menjadi perdebatan para pakar sejarah. Karena bahkan para pakarpun punya versi mereka sendiri-sendiri.

Ibaratnya sepuluh orang penulis buku bisa punya sepuluh cerita yang berbeda mengenai hal ini. Tergantung sudut pandang, latar belakang, tinjauan masalah dan sebagainya.

Anda sudah jelas, atau masih protes lagi seperti biasanya.

Tetapi point intinya kalo anda simak sih : Anda salah melempar pertanyaan deh. HA HA HA.

Nggak ada hubungannya kematian Syekh SIti Jenar dengan konsep Tuhan itu tidak menyerupai apapun. Yang saya tulis di puisi itu intinya kan gicu : Apa yang kita katakan tentang Tuhan jelas bukan Tuhan karena semua bayangan tentang Tuhan pasti salah sebab Tuhan tidak menyerupai apapun. Lha konsep ini adalah konsep dasar dalam banyak agama termasuk yang diakomodasi dalam sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa. Lha Syekh Siti Jenar dihukum mati menurut versi yang manapun sama sekali tidak terkait dengan konsep : Tuhan tidak menyerupai apapun . Kalopun ada yang mempermasalahkan konsepnya Syekh Siti Jenar biasanya yang dipermasalahkan adalah konsep yang lain yaitu : Manunggaling Kawula Gusti yang oleh sebagian orang mungkin diartikan menyamakan diri dengan Tuhan. Jadi pro kontra mengenai Syekh SIti Jenar jelas sama sekali tidak terkait dengan konsep dasar dalam banyak agama : Apa yang kita bayangkan tentang Tuhan jelas bukan Tuhan yang sesungguhnya.

OK SALAM Naga Tukang Tidur.

Ngomong-ngomong ye : Jangan dikau terlalu berharap aku mau menjawab pertanyaan kau yang lain dengan artikel sepanjang ini. Capeknya lumayan.

Saatnya aku mumpet dulu. SALAM


2 komentar:








Kode Alam

mengatakan...

Ngak bermoto.. mentah..





Kode Alam

mengatakan...

Ngak bermoto.. mentah..




Posting Komentar

Terimakasih telah Berkunjung ....Ditunggu Komentarnya Lho....Silahken Silahken.... ^_^