http://article.wn.com/view/2008/09/16/Bursa_Saham_Global_Berguguran/?template=languages%2Findex.txt
http://article.wn.com/view/2008/10/06/Bursa_Asia_Anjlok/
http://article.wn.com/view/2008/10/08/Pengamat_Menilai_Penghentian_Perdagangan_Saham_di_BEI_Langka/
http://article.wn.com/view/2008/10/08/BEI_Baru_Pertama_Kali_Hentikan_Perdagangan_Terkait_Anjloknya/
Dalam soal jatuh terjatuh kita tidak perlu terlalu PD tidak bakal jatuh karena kenyataannya kita kan hobby jatuh. Bila orang lain belum jatuh saja kita sudah seneng jatuh duluan apalagi sekarang kita pun jelas kompak ikut jatuh juga. Hi hi hi.
Wajah2 kuyu kurang tidur dan kurang makan dari orang2 yang notabene bisa kita anggap cukup kaya terlihat jelas karena sengaja di close up oleh koran dan TV. Dan sama seperti kejatuhan negara lain yang potensial berimbas ke negara kita. Bagi anda yang merasa miskin atau setidaknya bagi anda pemerhati kaum miskin juga tentu harus siap-siap juga, karena tidak pernah ada dalam sejarah manapun – kejatuhan orang kaya tidak berimbas pada kaum miskin.
Karena itu saran saya : Jadilah kaya, bila perlu superkaya (kalo bisa ye...), sebab bila kamu kaya, ada barisan warga masyarakat di belakang kamu jadi buntut. Di belakang orang kaya, di belakang perusahaan besar selalu ada ribuan orang miskin sehingga pemerintah manapun biarpun kadang gondok dan kadang seneng – tidak akan membiarkan kaum kaya untuk ambruk begitu saja.
Kalo kita bicara dari sisi keadilan ya memang selalu tidak adil. Mengapa selalu saja kaum miskin yang jadi bemper ? Mengapa orang2 miskin justru mensubsidi orang kaya ? Tapi secara relistis dalam sistem ekonomi kapitalis manapun termasuk di negara kita, hal itu tidak mudah dihindari. Karena itulah konglomerat hitam diberi BLBI, di Amerika pun yang ngakunya kapitalis sejati ujung2nya terpaksa memberikan penjaminan utang juga kepada lembaga-lembaga keuangan yang bermasalah.
Sebenarnya apa sih akar masalah dari krisis berkelanjutan ? Jawabannya sebenarnya sederhana saja : Pertama karena sistemnya memang sistem yang tidak kebal krisis, artinya : sistem kapitalis adalah sistem yang terkait dengan siklus krisis. Ada krisis timbul aturan baru, penegakan hukum lebih ketat dsb, lalu mlempem lagi krisis terjadi lagi, hukum diperketat lagi lalu melempem lagi krisis lagi dst. Kedua : Penyebab langsungnya karena ada kolaborasi antara pengusaha yang rajin mencari celah ditambah dengan pejabat negara, bankir, dsb yang rajin memberikan celah. Intinya ya KKN antara pengusaha dan penguasa. Ketiga : Karena hukum di negara kapitalis memang tidak terlalu memihak kepada rakyat. Dan yang terakhir yang justru menjadi inti pembahasan saya : Karena kita semua adalah anak-anak kapitalis yang tidak punya akal sehat. Hi Hi hi.
Uwoooo serem, jangan melotot gicu dong ah.
Whaduh mas love ini bagaimana sih, sudah jadi korban krisis eh malah disalah-salahin lagi ? Yang salah itu kan pejabat dan pengusaha hitam itu? Ya memang sih para kadal itulah yang bersalah. Tapi masyarakat tentu selalu punya kontribusi bukan - atas dosa bersama ?
Eh ngomong-ngomong fren, kalo ada pakar agama manapun yang bicara pada anda semua kalo semua dosa itu lingkupnya adalah individu, saya nggak setuju lho. Yang namanya dosa itu memang ada yang sifatnya individu tetapi pasti ada juga yang namanya dosa bersama, seperti dosa kita menjelang dan saat menghadapi krisis demi krisis.
Anda nggak percaya dengan saya ? Bagus, berarti anda masih normal. Saya juga malah bingung kalo ada yang percaya sama saya. Hi Hi Hi.
Harga saham anjlok itu sebabnya apa sih ? Ya pertama ada penyebab langsungnya yaitu: kongkalikong antara pejabat Brengsek dan pengusaha brengsek di Amrik sono. Sehingga menghilangkan kepercayaan masyarakat. Lalu selanjutnya ? Selanjutnya karena semua orang kemudian takut rugi sehingga mereka secepat-cepatnya berusaha menjual saham-saham mereka. Akibatnya ya : langsung terjun bebas deh semua harga saham di seluruh dunia. Coba kalo semua pihak tidak berpikir untuk kepentingan pribadi saja, harga saham nggak bakalan anjlok kan? Itulah makanya saya bilang kita ini anak-anak kapitalis. Memang ada yang bisa saya namakan anak kesayangan dan ada juga yang anak tiri - tetapi mau anak kesayangan atau anak tiri toh masih anak kapitalis juga. Merdeka ! Hidup anak2 kapitalis !
Lho Mas love, saya nggak pernah main saham kok ? Lho saham itu kan cuma contoh, karena kebetulan beritanya lagi heboh-hebohnya. Nggak usah main saham pun, yang namanya kelakukan tanpa akal sehat ( atau malah sangat berakal sehat ya ? Hi hi hi ) sudah kita lakukan dan terus akan kita lakukan.
Misalnya saja begini :
Ada isyu kelangkaan susu di Jawa Barat misalnya. Berita ini dimuat di TV. Anda tinggal di Jawa Barat atau bahkan Jawa Tengah - kebetulan anda punya anak yang masih kecil, apa respons anda? Hati mulai ketar-ketir. Wah jangan-jangan susu bakal langka nih. Mendingan aku beli susu dulu untuk anakku. Anda yang biasanya mungkin beli susu 3 kaleng misalnya langsung memborong susu 10 kaleng atau 15 kaleng. Apakah anda waras ? Ya tentu saja anda sangat-sangat waras? Apakah anda berakal sehat ? Ya tentu saja anda berakal sehat.
Sekarang mari kita lihat efek dari akal sehat anda atau efek dari akal sehat kita ini. Semua ibu ternyata punya pola pikir yang sama seperti pola pikir kita, sedia payung sebelum hujan bukan ? Mau dijawab iya juga boleh mau dijawab bukan juga boleh. Yang jelas karena ada rumor maka kemudian timbul aksi borong susu di mana-mana, susu jadi langka beneran dan harganya terus naik. Kita lalu merasa lega karena telah beli susu “aih untungnya, untung gua sudah beli banyak” tanpa merasa sadar kalo yang menyebabkan harga naik itu justru termasuk kita sendiri.
Coba kalo kita semua menganut akal sehat yang lain : Semua orang berpikir untuk kepentingan bersama. Kalo semua kebagian maka saya pun kebagian, kalo semua menikmati saya pun juga akan menikmati, nggak bakal ada kan kekacauan yang terlalu besar. Efek dominonya lenyap ditelan hujan.
Teorinya sih enak kan : Agama mengajarkan harmoni, adat mengajarkan harmoni bahkan atheis pun ngamuk-ngamuk kalo mereka dibilang antiharmoni. Tahu nggak apa omongan para atheis saat ini ? Bertahan untuk hidup dengan saling serang itu kuno. Bertahan untuk hidup itu caranya bukan dengan bacok-bacokan. Goblok itu. Sebagai makhluk hidup yang cerdas dan bisa berpikir kita seharusnya tahu bahwa species manusia bisa bertahan hidup bila mau saling bekerja sama, saling melindungi baik antara sesama maupun dengan alam. Teorinya semuanya empuk kan ? Nggak agama, nggak adat, nggak atheis - kalo cuma soal ngomong emang kita ini paling jago kan? Ya termasuk lovepassword ini tentu saja ? Tapi prakteknya ? Blukutuk kutuk.
Lha mas love kalo saya nggak borong susu terus susu langka beneran bagaimana? Ya nggak tahu saya. Lha wong saya ini mengendalikan diri sendiri saja belum bisa apalagi anda tanya cara mengendalikan psikologis masyarakat.
Lalu solusinya ? Nggak ada solusi. Borong saja. Kalo saya jadi anda, ya pasti saya borong kok.
Lho ?
SALAM
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah Berkunjung ....Ditunggu Komentarnya Lho....Silahken Silahken.... ^_^