Kamis, 04 Juni 2009

Ibu Prita Mulyasari malang nian dikau

Rabu kemarin itu lho - Saya masih asyik memperhatikan gaya berjalan serombongan bebek ketika datang kiriman SMS datang tak diundang pulang tak diantar. Ternyata ada pesen aneh dari adikku : Bu Prita Mulyasari ki sapa yo? Dibelani karo komunitas facebook karo blogger?


Karena posisi saya adalah pengamat cara menggoreng lele dan perbebekan di sebuah kolam pancing sehingga memang lebih jarang ngenet, melihat berita paling2 juga mengenai capres cawapres – maka walhasil saya melongo bingung membaca kiriman SMS ajaib dari Semarang. “Prita Mulyasari” siapa yah? denger namanya saja aku baru sekarang. Astaga naga kutu kuda - Dalam sebulan saja - Jangan-jangan aku sudah jadi manusia prasejarah nggak tahu nama orang beken.

Terus saya bales lagi SMSnya : Rak ngerti. Lha memange ono perkoro opo sih?

Beberapa saat kemudian muncul balesan : Kasus malpraktek, terus diceritakno via net, rumah sakite rak terima, wonge dipenjara, whaduh blogger kok nggak tahu sih, ja tulalit dong.

Saya meringis tersipu sipu dengan gaya perawan ketahuan pacaran - kemudian tak bales : Lha aku blogger ndeso, wah rumah sakite kuwi kepinteren. Masalahe yo malah dadi disebul gede.

Kemudian muncul kabar bahwa Megawati memanfaatkan isyu tersebut untuk kampanye beliau : Ini adalah korban penerapan UU ITE yang nggak beres.


Dan ternyata bukan Mbak Mega saja karena semua capres bahkan presiden SBY juga ikut membicarakan masalah itu. Ada info bahwa akibat tuntutan pihak yang merasa nama baiknya konon telah dicemarkan -Ibu Prita dikenai ancaman pidana dan perdata : Penjara 6 tahun , denda moril dan materiil sekitar 500 milyar.

Saya meringis , melongo takjub membaca informasi itu : Astaga. Wooow keren.


Karena saking takjubnya dengan info antik itu saya tidak lagi tertarik mengamati betapa eksotisnya cara berjalan rombongan bebek. Toh besok besok juga cara berjalannya masih sama, masih bisa diamati entar-entar.


Saya mikir-mikir sebentar. Seperti biasanya , sebagai salah satu di antara sekian banyak pakar cara menikmati lele goreng yang baik dan benar, saya kemudian merasa ikut bertanggung jawab untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat- yang aslinya sih pasti lebih cerah dari saya.


Meskipun kasus malpraktek plus kasus orang berkuasa yang agak kebesaran gaya bukan sesuatu hal yang baru di dunia apalagi di negara kita. Saya rasa ada baiknya jika kita bersama mempelajari kisah kasih ini :

  1. Ternyata eh ternyata : UU ITE kita tercinta ternyata memang masih menyimpan masalah disana-sini : Kalopun nggak direvisi ya minimal bagusnya diberi tambahan penjelasan batasan2 yang lebih jelas, misalnya dalam kasus2 semacam : menghina pihak lain, mencemarkan, kemudian apa yang dimaksud membobol sistem keamanan, sejauh mana itu dianggap legal atau ilegal. Ada banyak kasus yang perlu dikaji misalnya saja : Kasus protes Jasakom tercinta akibat pelaporan KPU kepada polisi, kemudian kasus penuntutan pencemaran sekarang ini yang menurut saya memang agak irasional , terus sejauh mana kekuasaan admin atas privasi data user, pencurian password, dsb dalam kasus komputer umum misalnya warnet, kantor dsb. Hal-hal semacam itu saya rasa perlu diperjelas lagi. Jadi intinya : UU ITE masih bermasalah, dan bisa jadi bom waktu. Serem nggak, kalo saya bilang bom. Serem ya? Ya sengaja memang tak bikin serem kok.
  2. Saran saya kepada anda teman-teman tercinta yang kebetulan cukup kaya, berkuasa atau setidaknya merasa seperti itu hi hi hi : Mbok yao jangan terlalu kejem-kejem kalo menghadapi orang yang menurut anda lebih tidak punya kuasa.

Lho mas love, kami ini sekedar menegakkan kebenaran dan keadilan, kalo kami dsuruh diam, itu nggak adil dong.

Iya...iya tapi kalo dipukul pake penggaris, mbalasnya juga jangan pake bom atom dong. Itu irasional. Enam tahun penjara , duh astaga.


3. Dalam kasus malpraktek atau nggak, secara teknis, saya tentu saja nggak terlalu tahu karena saya bukan dokter - dan lebih lebih lagi saya juga tidak merasa dokter atau dukun, bahkan dukun sunat atau dukun togel sekalipun asli belum lho. Bisa saja secara teknis telah terjadi malpraktek bisa saja nggak. Lha itu urusan pakar yang mudah-mudahan cukup jujur dan adil dalam menilai. Tetapi kalopun kasusnya bukan malpraktek sebagai produsen atau penyedia jasa kemudian telah menimbulkan ketidakpuasan kepada kliennya, semestinya ya nggak perlu seekstrim itu. Kalo di luar negeri para produsen sering menghadapi tuntutan konsumen yang menurut saya juga aneh, misalnya gemuk-gemuk sendiri nyalahin rumah makan, ketumpahan kopi karena megangnya mrucut nyalahin restoran yang tidak memberi peringatan kalo kopi itu panas. – di negeri ini para produsen dan penyedia jasa tampaknya lebih beruntung sehingga malah lebih galak ketimbang konsumennnya. Hik Hik Galak ya galak tapi mbok ya jangan galak-galak.

Apalagi ada sejumlah pengakuan dosa mengenai kesalahan analisa sampel, kalo pun secara teknis menurut dokter2 yang terhormat itu kesalahan yang hanya biasa saja bukan masuk kategori malpraktek, apalagi toh hanya menimpa orang biasa, yah dari sudut pandang pasien yang normal tentu wajar bila dianggap kurang biasa. Sakit bukan DB dianggap DB ya protes kan ya wajar. Apalagi ini nggak protes cuma curhat. Hi hi hi. Sejak kapan curhat dianggap dosa di negeri ini. Hiks.


4. Saran lain untuk teman-teman semuanya : Lain kali kalo milih rumah sakit pilihlah RS yang baik. Apa artinya baik? RS yang baik adalah rumah sakit yang berfungsi menyembuhkan pasiennya bukan memindahkan pasiennnya ke penjara. Cari juga dokter yang baik. Dokter yang baik itu yang seperti apa? Yah paling minim tahulah bahwa seorang anak dalam masa menyusui itu membutuhkan air susu ibunya. Jadi yah sebagai dokter setidaknya bisa sedikit merasalah kalo tempat seorang ibu menyusui itu bukan di penjara.


SALAM para teman, saya masih ngumpet, hi hi hi - terpaksa posting gara-gara kesel.

Tapi yah ngeri juga kalo sampe dipenjara 6 tahun hik hik hik. Karena itu mendingan kuakhiri saja deh ceritanya. .

Pak dokter yang manis saya jangan dipenjara yah. Takuuuuuuuuuuuut uuuuuuuut....uuuut.


SALAM Para Teman.

See you.





Kepada para teman, berhubung saya agak jarang ngenet, mohon maaf bila lebih jarang menanggapi komentar teman-teman. Sorry ya


0 komentar:







Posting Komentar

Terimakasih telah Berkunjung ....Ditunggu Komentarnya Lho....Silahken Silahken.... ^_^